kaligrafi

kaligrafi

Senin, 10 Oktober 2011

ALIRAN SESAT " INGKARU SUNNAH "

c.


Oleh: Tengku Azhar, LC.

Muqadimah
Ketika tidak mampu mengalahkan Islam dari luar, musuh-musuh Islam akan menghancurkan Islam dari dalam tubuh Islam itu sendiri
Firoq

. Menurut mereka cara yang paling efektif untuk menghancurkan Islam adalah dengan merusak akidah dan keyakinan umat Islam, yang selama berabad-abad telah disepakati oleh kaum muslimin. Untuk mewujudkan cita-cita dan misi tersebut mereka menciptakan pelbagaimacam jamaah dan kelompok sempalan dalam Islam, yang mengatasnamakan dirinya Islam tapi bertujuan untuk menghancurkan Islam itu sendiri.



Karenanya, penomena munculnya aliran-aliran sesat dan kelompok-kelompok sempalan dalam Islam pada hari ini ibarat jejamuran yang tumbuh di musim hujan. Tumbuh dan berkembang di mana-mana. Semua ini adalah bentuk konspirasi global yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam untuk menghabiskan energi kaum muslimin dalam mengurusi diri mereka sendiri, sehingga menjadikan mereka lemah dan dan tidak berdaya untuk menghadapi kekuatan luar yang datang sewaktu-waktu menghantam kaum muslimin.
Tentunya sebagai kaum muslimin perlu kita perhatikan bait-bait Protocol Zionisme yang Keempat-belas berikut ini:
“Bila kita telah menjadi penguasa kita harus memandang sebagai hal yang sama sekali tidak dikehendaki keberadaan agama-agama lainnya kecuali agama kita; menyatakan hanya ada satu Tuhan yang oleh takdir-Nya kita telah ditentukan sebagai ‘Ummat Pilihan’, dan yang melalui takdir-Nya pula nasib kita menyatu dengan masa depan dunia. Karena alasan inilah kita harus menghancurkan semua agama lainnya. Kalau ada muncul atheisme kontemporer, sebagai langkah transisi paham ini tidak akan menghalangi tujuan kita.”
Demikianlah agenda global zionisme yang sedang mereka perankan hari ini, yaitu melenyapkan keberadaan segala agama selain ‘yahudi’. Untuk itu, pada pembahasan ghazwul fikri kali ini, penulis mengajak kepada para pembaca sekalian untuk menyibak kabut salah satu kelompok sempalan dalam Islam, yang tentunya amat berbahaya bagi kaum muslimin dan agama mereka. Kelompok tersebut adalah ‘gerakan (paham) inkar sunnah’.

Apa itu gerakan (paham) inkar sunnah?
Inkar Sunnah atau yang lebih populernya di kalangan para ulama disebut dengan ‘Qur’aniyyun’ adalah sebuah paham (sekte) yang mengajarkan kepada pengikutnya untuk kembali mendalami Al-Qur’an, dan meyakinkan kepada mereka bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Allah sekaligus Sunnah Rasulullah yang tidak diragukan lagi akan kebenarannya. Maka pegangan umat Islam satu-satunya adalah Al-Qur’an, adapun selain itu maka tidak perlu. Selain mengajak dan mengajarkan kepada pengikutnya untuk berpegang hanya kepada Al-Qur’an saja, mereka juga mendoktrin kepada para jamaahnya untuk menolak apa yang sering dikatakan oleh kaum muslimin dengan ‘hadits Rasulullah atau sunnah Rasulullah’, karena dalam pandangan mereka, Al-Qur’anlah hadits dan sunnah Rasulullah yang sebenarnya, adapun selain Al-Qur’an maka tidak bisa dikatakan dengan sunnah Rasulullah, kalaupun itu sunnah Rasulullah maka ia harus selaras dengan makna Al-Qur’an, jika tidak, maka sekalipun ia diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dalam kedua Kitab Shahihnya maka ia harus ditolak.
Kesimpulannya, sebagaimana namanya ‘Inkar Sunnah’, maka secara definitif dapat diartikan sebagai suatu paham atau aliran (sekte) yang menolak dan mengingkari sunnah sebagai sumber dan dasar syariat Islam dan hanya menjadikan Al-Qur’an satu-satunya pegangan umat Islam.

Sejarah Kemunculan Inkar Sunnah dan Perkembangannya
Paham Inkar Sunnah diprediksi sudah ada sejak penghujung abad ke-2 Hijriyah pada awal masa Daulat Abbasiyah. Imam Asy-Syafi’i –rahimahullah- pernah membagi paham inkar sunnah kepada tiga kelompok:
1. Golongan yang menolak seluruh Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
2. Golongan yang menolak Sunnah, kecuali bila Sunnah tersebut berkesuaian dengan makna Al-Qur’an.
3. Mereka yang menolak Sunnah yang berstatus Ahad dan hanya menerima Sunnah yang berstatus Mutawatir (sebagaimana kelompok Mu’tazilah).
Pada perkembangan berikutnya, Paham Inkar Sunnah diyakini mulai mendunia sejak 127 tahun lalu (lebih kurang pada tahun 1874 M), hasil analisa seorang orientalis Yahudi bernama Prof. Dr Goldziher, lahir 1850-1921 di Honggaria. Ia adalah keturunan Yahudi asli. Ibu Bapaknya adalah seorang tukang emas di Hongaria yang beragama Yahudi, begitupula dengan nenek moyangnya. Dalam usianya yang sangat muda (19 tahun), Goldzhier dilantik menjadi doktor dalam bidang islamologi di Jerman di bawah bimbigan Prof. Rodiger. Goldziher mendapatkan beasisiwa belajar di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir tahun 1873-1874 untuk memperdalam Islam guna menghancurkannya dari dalam. Goledhizer mencetuskan paham inkar sunnah, karena yakin bila hal itu dilontarkan dan diterima oleh kaum muslimin, maka Islam akan hancur dari dalam. Gagasan ini berhasil dan di kemudian hari ia memiliki banyak murid yang tersebar di seluruh dunia untuk melanjutkan gagasannya dalam mengembangkan teorinya untuk menghancurkan Islam.
Selama tiga puluh tahun (tahun 1876-1904) Goldhizer menjadi sekretaris masyarakat Israel modern di Post, dan selama 14 tahun (1900-1914) mengajar filsafat Agama Yahudi di Jewis Theoogocal Seminary. Secara sistematis mahasiswa-mahasiswa yang belajar islamologi di perguruan ini, dicuci otaknya hingga pelan-pelan tapi pasti mereka keluar dari isalm seperti keluarnya rambut dari tepung adonan. Para mahasiswa inilah yang nantinya menjadi antek di negara-negara Islam untuk mempengaruhi umat dengan slogan ‘pembaharuan Islam’ guna merusak akidah umat dan mengaburkannya dari ajaran yang sebenarnya.
Selanjutnya inkar sunnah berkembang di Mesir yang dipelopori pertama kali oleh Dr. Ali Hasan Abdul Qodir. Ia mendapatkan gelar doktornya setelah belajar di Jerman. Dalam sebuah pertemuan kuliah perdana di depan mahasiswa Al-Azhar, ia berkata: “Saya telah belajar di Al-Azhar selama 14 tahun, namun tidak berhasil memahami Islam. Saya memahami Islam justru setelah belajar di barat”. Ungkapan tadi membuat sejumlah dosen kaget. Mereka berusaha menyodorkan beberapa data kebohongan Goldziher, tetapi Dr. Ali Hasan menolak dan tetap dengan keyakinannya. Di Mesir selain Dr. Ali Hasan, muncul ilmuwan-ilmuwan lain yang ikut andil dalam penyebaran ajaran sesat ini, di antaranya Dr. Thoha Husein, Dr. Ahmad Amin dan Ustad Abu Royyah.

Perkembangan Paham Inkar Sunnah di Indonesia
Tidak banyak data tentang gerakan ini di Indonesia, namun pada tahun delapan puluhan, muncul kepermukaan sebuah gerakan inkar sunnah yang dipimpin oleh Azwar Syamsu. Setelah itu, gerakan ini mulai menyebar di beberapa kawasan di Jakarta. Mereka menamakan kelompok pengajian mereka dengan sebutan Kelompok Qur’ani (Pengikut Al-Qur’an). Pengajian ini tumbuh subur di beberapa wilayah Jakarta. Terbukti, beberapa masjid di Jakarta mereka kuasai. Di antaranya masjid Asy-Syifa di Rumah Sakit Mangunkusumo. Di Jakarta sendiri pengajian inkar sunnah ini berpusat di Rumah Sakit Pusat Indonesia. Pengajian ini dipimpin oleh Haji Abdur Rahman. Pada awal kemunculannya, tidak ada tanda-tanda ajaran sesat yang tampak. Lambat laun, muncul kebusukan yang selama ini mereka tutup-tutupi. Mereka tidak lagi menggunakan adzan dan iqamah pada waktu shalat karena tidak ada tuntunannya dalam Al-Qur’an. Dan seluruh shalat mereka berjumlah dua rakaat.
Di Proyak, Pasar Rumput Jakarta Selatan, di masjid Al-Burhan (dekat masjid Al-Ihsan, secretariat LPPI sekarang), muncul pengajian serupa yang di pimpin oleh Haji Sanwani, guru ngaji masyarakat setempat. Ajaran mereka persis dengan apa yang diajarkan oleh Haji Abdur Rahman. Bahkan mereka tidak mau berpuasa pada bulan Ramadhan kecuali mereka yang langsung melihat hilal (terbitnya awal bulan). Hal ini didasarkan pemahan mereka tentang ayat:
“Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bershiyam), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185).
Mereka memahami ayat ini, bahwa yang wajib berpuasa hanya orang yang melihat bulan, adapun bagi mereka yang tidak melihatnya maka tidak ada kewajiban puasa atasnya.
Selain mengadakan berbagai majelis taklim, mereka juga menerbitkan buku-buku dan kaset-kaset untuk menyebarkan paham sesatnya pada kalangan luas. Diantara tokoh yang bergerak dibidang ini adalah Lukman Saad, sarjana muda lulusan IAIN Sunan Kali Jaga, Yogyakarta. Dengan dukungan mesin cetak yang modern, ia berhasil mencetak beribu-ribu buku inkar sunnah.
Pelacakan serta penelitian terhadap berkembangnya aliran inkar sunnah menemukan bahwa paham inkar sunnah di Indonesia diprakarsai oleh seseorang yang bernama Marinus Taka, seorang keturunan Indo-Jerman yang tinggal di Depok lama, Jawa Barat. Marinus Taka mengaku dirinya bisa membaca Al-Qur’an tanpa belajar terlebih dahulu. Dia mengajarkan paham sesat ini di pelbagai wilayah Jakarta.
Pada selanjutnya, Marinus Taka (tokoh sekaligus pemrakarsa paham inkar sunnah di Indoneisia) ini ditangkap dan diserahkan ke KODIM Jakarta Utara. Begitu juga H. Sanwani yang sedang memberikan pengajian di Masjid Al-Burhan, Pasar Rumput, Jakarta Selatan ditangkap dan kemudian diserahkan ke Koramil.
Akhirnya, karena desakan para tokoh dan perlbagai elemen kaum muslimin, Kejaksaan Agung melarang paham ‘Inkar Sunnah’ di seluruh Indonesia. Walaupun demikian, kaum muslimin tidak boleh lengah, karena paham inkar sunnah tetap berjalan hingga hari ini meskipun telah dilarang, sebagaimana kelompok-kelompok sempalan lainnya.

Pokok-pokok Ajaran Sekte Inkar Sunnah
Berikut ini adalah beberapa ajaran pokok paham inkar sunnah yang wajib dipasdai oleh kaum muslimin:
1. Tidak percaya kepada semua hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Menurut mereka hadits merupakan karangan Yahudi untuk menghancurkan Islam.
2. Dasar hukum dalam Islam hanyalah Al-Qur’an.
3. Syahadat mereka adalah: Isyhadu bianna muslimun.
4. Shalat menurut mereka hanya sekedar ritual mengingat Allah (eling), dan tidak ada ketentuan rakaatnya.
5. Puasa Ramadhan hanya diwajibkan bagi mereka yang menyaksikan hilal.
6. Haji boleh dilakukan selama 4 bulan Haram: Muharram, Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
7. Rasul tetap diutus sampai hari kiamat.
8. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak berhak menjelaskan kandungan isi Al-Qur’an.
9. Nabi Muhammad pernah sesat.
10. Orang yang meninggal dunia tidak boleh di shalatkan karena tidak ada perintahnya dalam Al-Qur’an.
11. Pakaian ihram adalah pakaian orang Arab dan membikin repot. Oleh karena itu waktu menunaikan ibadah haji boleh memakai celana panjang dan baju biasa, serta memakai jas atau dasi.
12. Seluruh ustadz (pengajar) inkar sunnah adalah rasul yang di utus oleh Allah.
13. Palestina dan Mesir adalah milik Israel yang direbut oleh orang-orang Arab secara keji dan tidak adil.
14. Tidak ada perintah adzan dan iqamat ketika akan memulai shalat, karena hal tersebut tidak pernah diajarkan oleh Al-Qur’an.
15. Umat Islam yang telah masuk ke dalam neraka pada hari kiamat nanti, akan kekal di dalam neraka selama-lamanya, dan tidak akan mungkin keluar darinya hingga unta masuk ke dalam lobang jarum.
16. Tidak ada yang namanya adzab dan siksa kubur.
17. Tidak ada yang namanya Imam Al-Mahdi.
18. Tidak ada yang namanya Matahari Terbit dari Sebelah Barat.
19. Semua Hadits yang menjelaskan tentang tanda-tanda hari kiamat adalah dusta dan bohong.
20. Tidak ada yang namanya Padang Mahsyar, dan tidak ada yang namanya penghisaban dengan dipanggil satu persatu.
Dan tentunya masih banyak pokok-pokok ajaran mereka yang lainnya. Dan semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi kita dari sekte sempalan ini. Wallahu A’lamu bish Shawab.

Reference:
1. Capita Selekta Aliran-Aliran Sesat Di Indonesia, oleh: Ust. Amin Djamaluddin.
2. Dirosatul Firaq, oleh: Tim Ulin Nuha Ma’had Aly An-Nuur.
3. Benarkah Mendalami Al-Qur’an Itu Ingkar Sunnah, oleh: Drs. Minardi MD.
dimuat di: media dakwah news yang diterbitkan oleh Dewan Dakwah Islamiyah Surakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut