kaligrafi

kaligrafi

Rabu, 30 Mei 2012

Benarkah Radio Silaturahim AM720 Pro Syi’ah? Diposting Selasa, 14-02-2012 | 13:27:47 WIB Upaya RASIL (Radio Silaturahim AM720) menepis tudingan pro syi’ah dengan menyebutkan seabrek narasumber, bagi kami ibarat petani ganja yang sedang melindungi ladang ganjanya dengan berbagai tumbuhan halal seperti mangga, pisang, jambu, pepaya dan lainnya. Untuk kamuflase. *** MENURUT catatan aparat berwenang dan pengamatan aktivis anti pornografi, beberapa dekade lalu keping CD porno dijual secara sembunyi-sembunyi, tidak terang-terangan. Saat itu, bagi orang awam yang tidak waspada, mereka sama sekali tidak bisa membedakan antara lapak penjual keping CD biasa dengan lapak plus yang menjual keping CD porno. Karena, tampilan luarnya sama. Periode berikutnya, ketika kewaspadaan umat mulai menurun, keping CD porno dijual lebih terbuka. Bahkan di kawasan tertentu, menurut catatan pengamat, tersedia lokasi khusus yang diramaikan hanya oleh sejumlah lapak penjual CD porno. Begitu juga dengan tanaman ganja. Menurut catatan aparat, ladang ganja awalnya berada di antara ladang berbagai tanaman yang tergolong halalan thoyyiban. Serta, tidak mudah diakses dari jalan raya. Periode berikutnya, ketika kewaspadaan umat kian menurun, keberadaan ladang ganja semakin mudah diakses dari jalan raya. Fenomena di atas juga bisa digunakan di dalam memahami keberadaan dan gerakan berbagai paham sesat, termasuk syi’ah. Mula-mula ia hanya dijual secara sembunyi-sembunyi, diselipkan diantara ajaran Islam yang hanif dan bersih dari bid’ah. Ketika ada kesempatan yang terbuka lebar, ketika kewaspadaan umat kian menurun, bukan mustahil paham sesat syi’ah akan mendominasi. Bahkan tidak sekedar mendominasi, tetapi meniadakan Islam. Pendekatan pemahaman seperti ini bisa juga digunakan di dalam memahami dan menilai RASIL: apakah benar Radio Silaturahim AM720 tidak pro syi’ah? Selama narasumber berpaham syi’ah seperti ustadz Husen Alatas dan ustadz Zen Al-Hady masih berada di posisinya, dan bebas menyuarakan doktrin syi’ah pada frekwensi AM720 khz, maka umat Islam yang jeli tetap pada kesimpulannya bahwa radio tersebut memang pro syi’ah. Tidak ada gunanya berkilah. “Ente fikir umat Islam bahlul?” Ibarat lontong isi alias arem-arem, ada yang di dalamnya diselipkan cabe rawit, ada juga yang tidak. Bagi yang tidak suka pedas, ketika tergigit cabe rawit yang berada di dalam arem-arem yang sedang dimakannya, reaksi spontan yang dilakukan seseorang adalah langsung dilepehin dan minum air untuk mengusir pedas. Tapi, kalau terus dikunyah bahkan ditelan, itu namanya doyan. Apalagi bila lontong isi alias arem-arem bercabe rawit yang dimakannya dalam jumlah banyak, itu bukan sekedar doyan tetapi memang dimaksudkan untuk memperkenyang diri sendiri. Tulisan berjudul Radio Silaturahim Pro Syi’ah? sebagaimana pernah ditayangkan oleh eramuslim.com dan hingga kini masih dipublikasikan nahimunkar.com serta beberapa blog lainnya, tidaklah tepat disikapi dengan pendekatan jurnalistik. Karena, tulisan itu merupakan reaksi umat Islam yang akidahnya sedang diracuni oleh narasumber Rasil AM720. Ibarat di medan perang, ente nembak duluan, ane bales nembak, kalo kena jidat, salah sendiri. Jangan cengeng. Jadi, untuk menyikapi tulisan berjudul Radio Silaturahim Pro Syi’ah? sebaiknya digunakan pendekatan di medan perang. Faktanya, kalangan syi’ah di Indonesia memang sedang memerangi akidah umat Islam dengan gigih. Jadi, kalau umat menyimpulkan RASIL bagian dari pasukan perang syi’ah di Indonesia, itu salah ente sendiri kenapa berada di posisi syubhat. Upaya RASIL menepis tudingan pro syi’ah dengan menyebutkan seabrek narasumber, bagi kami ibarat petani ganja yang sedang melindungi ladang ganjanya dengan berbagai tumbuhan halal seperti mangga, pisang, jambu, pepaya dan lainnya. Untuk kamuflase. Cepat atau lambat, narasumber yang istiqomah dan teguh tauhidnya, serta tidak cenderung membela paham sesat menyesatkan seperti syi’ah laknatullah, mereka pastilah akan angkat kaki bila RASIL ternyata tetap menjadi salah satu corong syi’ah dan paham sesat lainnya. Tentu merupakan sesuatu yang positif bila RASIL bersama MERC membangun Rumah Sakit Indonesia di Ghaza (Palestina). Namun apa artinya itu semua bila pada saat bersamaan RASIL justru merusak akidah umat Islam Indonesia dengan paham sesat syi’ah laknatullah. Jauh-jauh membangun rumah sakit di negeri orang, sementara itu merusak akidah di negeri sendiri. Apakah Allah ridho? Begitu juga dengan upaya RASIL di bidang pemberdayaan ekonomi umat dan pendidikan, agar umat Islam tidak tertindas, tentu merupakan sesuatu yang konstruktif. Namun apa artinya itu semua bila pada saat bersamaan RASIL justru menindas akidah umat dengan racun syi’ah yang dipancarkan melalui frewensi AM720 khz? Ibarat seorang koruptor yang menyisihkan sebagian hasil korupsinya untuk membiayai anak-anak kurang mampu bersekolah, nyumbang mesjid, rajin shalat lima waktu, ikut majlis taklim, membiayai keluarga besarnya umrah dan haji; apakah berarti tindakan korupsinya menjadi benar? Ibarat seorang pelacur yang menjalankan profesinya demi memenuhi kebutuhan hidup, demi memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya, untuk bayar sewa rumah, demi membiayai orangtuanya yang sudah tua dan sakit-sakitan; apakah berarti tindakannya sebagai pelacur menjadi benar? Sebanyak apapun kebaikan yang dilakukan RASIL, namun bila pada saat bersamaan menjadi corong paham sesat syi’ah laknatullah, apakah Allah mau menggolongkan kebaikan itu sebagai amal saleh yang layak diterima di sisi-Nya? Upaya RASIL menepis tudingan pro syi’ah dengan mengatakan bahwa apa-apa yang disampaikan ustadz Zen Al-Hady merupakan pendapat pribadi yang bersangkutan, jelas sangat tidak masuk akal. Karena, ustadz Zen Al-Hady adalah narasumber resmi RASIL, yang saat itu sedang mengisi program resmi RASIL. Apalagi, materi yang disampaikan ustadz Zen Al-Hady bukanlah tergolong ‘pendapat pribadi’ tetapi merupakan materi doktrin yang biasa dijajakan oleh para misionaris syi’ah lainnya. Bagi kami, materi doktrin syi’ah yang disampaikan ustadz Zen Al-Hady bukanlah sesuatu yang tergolong khilaf atau tanpa disengaja, tetapi jelas-jelas merupakan sesuatu yang direncanakan. Apalagi, adanya sosok rekayasa bernama Dominggus yang memperkuat dugaan bahwa misionaris syi’ah yang berada di RASIL AM720 serius menjalankan misinya dan profesional untuk melakukan misinya. Sosok rekayasa Dominggus, pada kesempatan itu seolah-olah memberi kesan bahwa ia mualaf yang tertarik masuk Islam berkat binaan komunitas tertentu. Sedangkan komunitas tertentu tadi, praktik ibadah dan kulturalnya yang berselimut bid’ah-khurafat-takhayul, pernah dinyatakan sesat oleh pemerintah Saudi Arabia. Bahkan ustadz Zen Al-Hady mengaku-aku memiliki dokumen asli pemerintah Saudi yang menyatakan kesesatan komunitas tertentu tadi. Perbuatan ustadz Zen Al-Hady, tidak semata-mata dakwah, tetapi sudah bermuatan provokasi selain dakwah syi’ah. Ia memprovokasi umat Islam agar berbenturan dengan kaum nasrani (mungkin katholik maksudnya), melalui ditampilkannya sosok rekayasa Dominggus. Ia juga memprovokasi komunitas tertentu dengan umat Islam yang anti bid’ah-khurafat-takhayul. Bahkan ustadz Zen Al-Hady seolah-olah sedang berusaha membentuk opini negatif terhadap pemerintahan Saudi yang dikesankannya bersekutu dengan pemerintah kafir. Sesungguhnya tidak ada celah bagi RASIL untuk melepaskan diri dari tanggung jawab di dalam tindakan menyebarkan paham sesat syi’ah laknatullah secara sadar dan terencana oleh salah satu narasumbernya. Seharusnya, RASIL minta maaf kepada umat Islam, bukan meminta Eramuslim untuk menarik tulisan berjudul Radio Silaturahim Pro Syi’ah? dari laman web-nya. Meski tulisan itu sudah tidak tampil lagi di laman web eramuslim.com, namun masih eksis di berbagai blog dan tembolok search engine google. Paham sesat syi’ah adalah induk kesesatan. Persoalan syi’ah merupakan wilayah akidah bukan perbedaan pandangan mazhabiyah, bukan pula sekadar wilayah jurnalistik, bukan debat kusir tapi PERANG. Selain merupakan induk kesesatan, paham sesat syi’ah juga jauh lebih berbahaya daripada PKI (komunisme) yang langsung ketahuan bahwa mereka anti Tuhan. Karena, misionaris syi’ah ngerti agama, ngerti Al-Qur’an dan Hadits, shalatnya nyaris sama, dan sebagainya. Sehingga, mudah mengecoh kalangan awam yang tingkat kewaspadaannya rendah, ilmunya rendah, dan imannya rendah. Timbul pertanyaan di benak umat: apakah keberadaan misionaris syi’ah di RASIL AM720 dan upayanya menyebarluaskan paham sesat syi’ah di frekwensi tersebut merupakan ketidak-sengajaan, merupakan ketidak-tahuan pengelola RASIL atau justru merupakan bagian dari proses pembiaran? Kami hanya mengingatkan, jangan campur adukkan yang HAQ dengan yang BATHIL. ???? ?????????? ???????? ???????????? ???????????? ???????? ?????????? ??????????? (??) Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah: 42). Ilustrasi dari konsultasisyariah (haji/tede/nahimunkar.com)


Proyek Asia Foundation di Indonesia


The Asia Foundation (TAF) merupakan salah lembaga donor utama bagi LSM-LSM dan pusat studi di Indonesia, termasuk puluhan organisasi sekuler yang tergabung di dalam AKKBB. Sebagai organisasi pendanaan, maka donasi yang diberikan TAF kepada LSM-LSM Indonesia (lihat daftar di bawah) bukanlah hadiah tanpa pamrih. Tentu saja LSM-LSM tersebut harus mengikuti ketentuan dan persyaratan TAF agar mereka dapat memperoleh dana. Istilahnya “tidak ada makan siang gratis”.
Jadi dengan terdaftarnya LSM-LSM Indonesia, termasuk lembaga studi yang ada di perguruan tinggi di Indonesia, maka dapat dipastikan “independensi” mereka dari kepentingan TAF sirna. Sehingga berbagai research dan kegiatan-kegiatan mereka “patut dicurigai” untuk kepentingan asing.
Semoga informasi ini bermanfaat sehingga kita waspada terhadap LSM-LSM/organisasi KOMPRADOR yang membawa kepentingan asing dan berada di sekitar kita selama ini. 
Informasi program TAF dapat diakses di halaman ini: http://www.asiafoundation.org/program/

Akibat Artikel Yang Gegerkan Israel, Wartawan Swedia Diancam Dibunuh

Akibat Artikel Yang Gegerkan Israel, Wartawan Swedia Diancam Dibunuh

Artikel terkait:

Wartawan lepas surat kabar Swedia yang menulis tentang tentara Israel yang menculik warga Palestina untuk diambil organ tubuhnya menerima ancaman akan dibunuh terkait artikel yang ditulisnya itu.
Donald Bostrom yang menulis untuk surat kabar Aftonbladet pada CNN Stockholm mengungkapkan bahwa ia menerima sebuah email yang berisi ancaman “Kaum Nazi harus mati dan Anda akan jadi korban selanjutnya, kami akan mengintai Anda di luar, Anda-lah yang akan jadi berita selanjutnya. Sampai bertemu di luar.”
Menurut Bostrom, ia menulis artikel itu sebagai reaksi atas terbongkarnya sindikat kejahatan penyelundupan organ tubuh manusia di New Jersey. Ia ingin kasus-kasus klaim penculikan organ tubuh yang sudah merebak sejak tahun 1990-an dan masih berlangsung hingga sekarang, diselidiki.
Artikel Bostrom membuat geger Israel. Para pejabat Israel berang dan mendesak pemerintah Swedia mengecam artikel tersebut. Dubes Israel di Tel Aviv, Fredrik Reinfeldt menilai artikel yang ditulis Bostrom adalah artikel yang mengagetkan bagi publik Swedia dan Israel. Tapi ia menolak untuk mengecam tulisan Bostrom dengan alasan negaranya menghormati kebebasan pers.

Dr. Ahmad Zain

Hukum Kawat Behel dan Gigi Palsu

Hukum Kawat Behel dan Gigi Palsu

Artikel terkait:

Banyak jama’ah pengajian yang menanyakan hukum menggunakan kawat gigi atau behel. Apakah boleh atau tidak menurut pandangan Islam?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan:
Pertama: Jika seseorang mempunyai susunan gigi tidak normal; di mana gigi atas letaknya di depan gigi bagian bawah. Kondisi seperti ini sering disebut dengan gigi tonggos. Pada kondisi yang tidak tidak wajar, sehingga membuat muka seseorang menyeramkan, maka kondisi ini dikategorikan gigi cacat. Karena itu boleh diobati dengan cara medis, termasuk menggunakan kawat behel agar giginya menjadi rata kembali. Ini berdasarkan  sabda  Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam:
يَا عِبَادَ اللهِ تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ شِفَاءً أَوْ قَالَ دَوَاءً إِلَّا دَاءً وَاحِدًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا هُوَ قَالَ الْهَرَمُ
“Wahai sekalian hamba Allah, berobatlah sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit melainkan menciptakan juga obat untuknya kecuali satu penyakit.”Mereka bertanya, “Penyakit apakah itu wahai Rasulullah?”Beliau menjawab: “Yaitu penyakit tua (pikun). “(HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Berkata Tirmidzi: Hadits ini Hasan Shahih).

Sekularisasi Agama, Liberalisme, Kapitalisme Ekonomi, Gaya Hidup Hedonis


Adian Husaini

Sekularisasi Agama, Liberalisme, Kapitalisme Ekonomi, Gaya Hidup Hedonis

Artikel terkait:

Setelah sekularisasi kehidupan dari campur tangan agama, seluruh sudut kehidupan yang menyangkut hubungan antar manusia dan hubungan manusia dengan alam dibersihkan dari peran agama. Yang tersisa dari agama tinggal hubungan individu manusia dengan tuhan-nya.
Sekularisasi memantik perubahan tatanan kemasyarakatan dari pola komunal ke arah pola individual dengan semangat liberal dan pengagungan terhadap kebebasan individu secara mutlak. Kadang-kadang bahkan sangat ekstrem. Jangan heran jika di negara-negara yang menerapkan sekularisme-liberal secara pure seperti negara-negara Skandinavia, di ruang kuliah ketika dosen tengah menyampaikan kuliah di hadapan mahasiswa, di belakang ada sepasang mahasiswa-mahasiswi yang bercumbu. Pada kasus yang lain, ketika sepasang manusia bercumbu di rerumputan taman di pusat kota, mereka tidak dipersalahkan karena perbuatan asusila-nya, tetapi dituntut lantaran merusakkan rerumputan taman.
Jika hal itu kita teropong dengan pertimbangan syari’at dan akhlaq sebagai alat ukur dan cara pandang, betapa asingnya tata nilai yang meraka anut dengan tata-nilai Islam yang kita yakini. Kalau kita tidak merasakan keasingan itu, berarti kita telah terkontaminasi debu-debu sekularisme-liberal.
Tak ada tempat bagi manusia sekuler, penghargaan terhadap tampilan kesalehan di ruang publik. Sebaliknya juga tak ada celaan bagi tampilan ketidak-senonohan yang diperagakan di ruang publik sepanjang tidak mengganggu orang lain dan tidak merusak lingkungan.

Selasa, 29 Mei 2012

NASIB PARA ULAMA’ SU’ PENJILAT PENGUASA



“> وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ (175) وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا<a وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan memperturutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (Al-A'raf: 175-176)
ayat ini mengisahkan tentang kisah isra’iliyat. Yang kita tidak boleh mempercayai begitu saja atau juga mendustakannya. Tetapi kita diperbolehkan untuk menceritakannya sebagai pelajaran bagi ummat-ummat setelahnya. Yang jelas bahwa tipe dan karakter dalam kisah ini sangat banyak kita saksikan hari ini. Yaitu tipe para ulama’ penjilat yang menjadi corong para penguasa kafir untuk melawan dakwah tauhid dan perjuangan menegakkan syari’at Allah Ta’ala di bumi.

Pengikut